Minggu, 16/06/2024 - 22:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

PM Rusia Kunjungi Cina dan Akan Temui Presiden Xi Jinping

 BEIJING – Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin melakukan kunjungan kenegaraan ke Cina. Dia diagendakan bertemu Presiden Cina Xi Jinping dan menandatangani sejumlah kesepakatan kerja sama bilateral.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia mengungkapkan, Mishustin mendarat di Shanghai pada Senin (22/5/2023) malam. Dia disambut oleh Duta Besar Rusia untuk Cina Igor Morgulov dan Duta Besar Cina untuk Rusia Zhang Hanhui.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Kemenlu Rusia mengatakan, selama berada di Shanghai, Mishustin bakal berpartisipasi dalam Russian-Chinese Business Forum. Menurut laporan Bloomberg, forum tersebut mengundang sejumlah konglomerat Rusia yang terkena sanksi, termasuk dari sektor utama seperti pupuk, baja, dan pertambangan.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Menurut Kemenlu Rusia, saat berada di Shanghai, Mishustin memang akan bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan perwakilan lingkaran bisnis Rusia. Selain itu, Mishustin juga diagendakan mengunjungi lembaga penelitian petrokimia di kota tersebut.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Setelah menyelesaikan agendanya Shanghai, Mishustin akan bertolak ke Beijing. Menurut kantor berita Rusia, TASS, Mishustin diagendakan bertemu Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang. Dalam pertemuan itu, mereka disebut akan menandatangani serangkaian kesepakatan di bidang infrastruktur dan perdagangan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Rusia dan Cina telah meningkatkan kerja sama bilateral serta kontak diplomatik dalam beberapa tahun terakhir. Kemitraan strategis mereka kian erat sejak perang di Ukraina pecah pada Februari 2022. Berbeda dengan Barat yang mengecam Moskow dalam konflik tersebut, Beijing lebih memilih netral. Hingga saat ini Cina belum pernah melayangkan kecaman kepada Rusia terkait keputusannya menyerang Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Kecelakaan Helikopter Presiden Iran: Indonesia Ungkap Keprihatinan Mendalam

Pada peringatan satu tahun perang Rusia-Ukraina 24 Februari 2023 lalu, Cina merilis dokumen bertajuk merilis dokumen bertajuk China’s Position on the Political Settlement of the Ukraine Crisis. Dokumen itu berisi 12 poin usulan Cina untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Ke-12 poin tersebut yakni, menghormati kedaulatan semua negara, meninggalkan mentalitas Perang Dingin, menghentikan permusuhan, melanjutkan pembicaraan damai, menyelesaikan krisis kemanusiaan, melindungi warga sipil dan tahanan perang, menjaga keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir, mengurangi risiko strategis seperti penggunaan senjata nuklir dan senjata kimia, memfasilitasi ekspor gandum, menghentikan sanksi sepihak, menjaga stabilitas industri dan rantai pasok, serta mempromosikan rekonstruksi pasca-konflik. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Setelah Cina merilis dokumen tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tertarik untuk melibatkan Beijing dalam proses penyelesaian konflik. Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press pada 29 Maret 2023 lalu, Zelensky mengatakan dia sudah mengundang Xi Jinping untuk berkunjung ke Kiev. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pada 26 April 2023, Zelensky akhirnya melakukan percakapan via telepon dengan Xi.  Itu menjadi perbincangan perdana mereka sejak Rusia menyerang Ukraina pada Februari 2022. “Saya melakukan panggilan telepon yang panjang dan bermakna dengan Presiden Xi Jinping. Saya percaya panggilan (telepon) ini, serta penunjukan duta besar Ukraina untuk Cina, akan memberikan dorongan yang kuat bagi perkembangan hubungan bilateral kita,” tulis Zelensky di akun Twitter-nya.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard
Berita Lainnya:
Putin: Rusia Gunakan Segala Cara yang Ada Jika Kedaulatannya Terancam

Zelensky tak menerangkan secara mendetail tentang hal apa saja yang dibahasnya dengan Xi Jinping. Sementara itu, China Central Television (CCTV) mengungkapkan, dalam percakapan dengan Zelensky, salah satu isu utama yang dibahas Xi adalah tentang krisis Ukraina. 

Xi menekankan kepada Zelensky bahwa pembicaraan dan negosiasi adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri peperangan. “Mengenai masalah krisis Ukraina, Cina selalu berdiri di sisi perdamaian dan posisi intinya adalah untuk mempromosikan pembicaraan damai,” kata CCTV mengutip pernyataan Xi.

Xi pun meyakinkan Zelensky bahwa Cina tidak akan berusaha memperpanas konfrontasi, apalagi memanfaatkan krisis Ukraina untuk memperoleh keuntungan tertentu. “Ketika berhadapan dengan masalah nuklir, semua pihak yang berkepentingan harus tetap tenang dan menahan diri, benar-benar fokus pada masa depan dan nasib mereka sendiri dan seluruh umat manusia, serta bersama-sama mengelola dan mengendalikan krisis,” ucap Xi.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

إِنَّهُمْ إِن يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَن تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا الكهف [20] Listen
Indeed, if they come to know of you, they will stone you or return you to their religion. And never would you succeed, then - ever." Al-Kahf ( The Cave ) [20] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi